Jogja : Buku, Teman Baru dan Cerita Membahagiakan



Tercatat 10 bulan 23 hari  aku telah merantau di Jogja. Kota yang katanya istimewa tapi ternyata begitu banyak problematika yang tak terpecahkan. Terlepas dari semua prahara Jogja, mulai dari klitih, tawuran antar ras, suku, agama dan suporter aku mau mengucapkan banyak terima kasih untuk kota yang dijuluki kota pelajar ini. 

Tak bisa dipungkiri, aku memang begitu banyak belajar di kota ini. Belajar lebih sopan santun, lebih menghargai orang lain dan banyak lagi. Dan seperti anak rantau lainnya, di tanah rantau aku sangat menghargai makanan, tidak lagi membuang-buangnya dan aku lebih bisa memenejemen uang alias gajiku yang tidak seperapa itu. Tapi aku tetap berusaha untuk selalu bersyukur. 

Pertama aku mau ngucapin terima kasih kepada rekan kantor. Kerja di Start up menjadi salah satu impianku. Aku tipe manusia yang tidak suka diatur karena aku memiliki aturan untuk diriku sendiri. Aku sangat suka berada di perusahaan ini karena aku tidak perlu memakai seragam saat bekerja. Aku lebih sering pakai kulot, hoodie dan juga sandal gunung. Aku bisa berangkat jam berapapun, meski tetap aku yang paling awal sampe kantor. Aku banyak belajar hal baru di sini. Teman-teman yang menyenangkan meski kadang menyebalkan. Atasan yang sangat friendly. Tidak semenakutkan kata orang-orang. 


Selanjutnya aku sampaikan beribu terima kasih kepada komunitas pembaca buku Jogja (Sunmorbook club Jogja). Semenjak bergabung dengan kalian aku jadi lebih giat membaca buku. Bahkan aku memecahkan rekor sebulan bisa habis 3 buku. Itu sangat di luar nalar bagi aku yang mageran dan ngantukan. 

Berkat Sunmor juga aku bertemu dengan Mbak Nana. Teman baruku dalam menggosip tentang buku. Aku sama dia baru mulai kenal pas Januari 2023, tapi rasanya dah deket banget karena nyambung kalo ngobrol. Ceritaku sama dia bisa di baca di Ceritaku sama Mbak Nana dan di Ceritaku sama Mbak Nana (2). Sebenarnya aku sama dia juga 2 kali. Pertama kita nonton horor (genre favoritku) dan kedua nonton anime (kesukaan mbak Nana). Kita ke Togamas, Gramedia, Mie ayam Tunggal Rasa, GOR Klebengan. Dan kita rencana mau farawell party di GOR Klebengan juga. Soalnya aku awal April dah gak di Jogja. Aku mau pulang mendirikan kerajaan sendiri. Soalnya ikut sultan takut ditanyain "KTP-mu endi?"

Selanjutnya aku mau ngucapin kepada teman-teman Sunmor yang sudah mau menampung unek-unek ku terhadap buku. Sumpah demi apapun aku sangat bersyukur bisa kenal kalian. Aku jadi memiliki tempat untuk menyuarakan banyak hal tentang buku yang selama ini aku pendam. 

Aku lupa mengucapkan terima kasih kepada diriku sendiri yang sudah mau diajak pontang-panting kesana kemari sendiri. Yang sudah membuktikan bahwa kamu juga bisa sendiri tanpa bekingan siapapun. 

Tak lupa kuucapkan terima kasih kepada ibu kos yang sangat baik hati. Ibu kos yang sering banget kasih aku asupan makanan jadi aku bisa tiba-tiba cekout buku di awal, tengah dan bahkan akhir bulan. Aku diajak jalan satai dan berbaur dengan lingkungan sekitar yang sangat ramah. Aku diajak ngaji (aku kos pas di samping masjid) yang pasti aku juga akan dapet asupan makanan lagi. 

Aku mau terima kasih sama Mba Nana (lagi). Terima kasih udah mau jadi temanku, momong aku. Sedih yaaa, baru 3 bulan tapi kita harus pisah. Tapi tidak ada pertemuan tanpa perpisahan. Terima kasih aku udah diajak bookdate, moviedate dan date-date yang lain xixixix. Akhirnya aku menemukan orang yang absurd, aneh seperti diriku. Sepertinya emang benar bahwa teman adalah cerminan diri. Aku gak nyangka bisa se-cozy itu ngobrol sama kamu mbak. Bahkan kita bisa ngobrolin hal-hal di luar nalar. Makasih aku udah diajak keluar malem. Aku seneng jalan-jalan malem mengelilingi Jogja meski setelahnya aku akan masuk angin. Terima kasih juga aku dah dipinjemin novel "Pulang" karya Leila S. Chudori. Novel HisFic yang aku idam-idamkan sejak dua tahun lalu.

Untuk Adhit, terima kasih. Kamu menjadi satu-satunya teman yang dolan ke kosku yang sangat sempit dan amburadul ini. Makasih udah diajak teriak-teriak gak jelas di pantai, jalan0-jalan nonton anak SD tamasya di Malioboro. Terima kasih sudah mewujudkan mimpiku dengan memberiku kado buku waktu aku ulang tahun. 

Terima kasih kepada semua rekan, kawan, sahabat yang sudah berkontribusi dalam hidup selama aku merantau di Jogja. Aku tidak bisa balas apapun dan tidak bisa sebut satu-satu karena itu terlalu banyak. 

Terima kasih Jogja, sudah mengukir certita yang membahagiakan. Ini hanya sepenggal kisah yang ingin aku ceritakan kepada diriku sendiri agar kelak aku selalu ingat bahwa aku pernah hebat karena dibersamai dengan orang hebat pula. 

Jogja, meski aku sering was-was kalo keluar malem, sering takut kalo jam 8 belum sampe kos, sering ketinggalan bis, susah dapet driver ojol, pesen travel mepet, tapi tanpa (pernah) berada di Jogja aku tidak akan merasakan pengalaman yang luar biasa ini. 
Terima kasih atas banyak pembelajaran dalam hidup. Aku pamit dulu ya! Semoga suatu hari ada waktu untuk kembali bersua. 


Terima kasih


Komentar