Bookdate di Buku Akik

 

Sabtu 18 Februari kemarin, aku dan Mba Nana healing biar eling di Buku Akik. Tempatnya tidak begitu jauh dari tempat kita tinggal. Di Buku Akik kita tentu akan foto alay di depan cermin ikonik toko buku indie ini. 

Di sana kita tidak beli buku satupun. Kita hanya munyusuri setiap sudut ruangan yang dipenuhi buku-buku. Lalu kita memutuskan untuk mencari buku bacaan untuk dibaca. Oiya, di Buku Akik tempat homey banget. Yang pasti ada musholanya untuk mereka yang ingin menghadap Tuhan. 

Banyak buku-buku lawas dan buku baru. Buku lawas sepertinya merupakan koleksi pribadi pemilik Buku Akik. Ada juga buku yang dijual. Perhatianku kemudian tertuju dengan beberapa karya PAT. Rumah Kaca dan Jejak Langkah. Aku seperti menemukan harta karun karena tidak bisa dipungkiri karya Pram sekarang amat sangat langka. Terlebih lagi Bumi Manuia. Aku sudah beberapa kali menghubungi pernerbit dan hasilnya nihil. Dan aku memutuskan untuk membaca Bumi Manusia di Buku Akik meski hanya beberapa halaman. 

Buku Akik menjadi salah satu toko buku indie di Jogja yang wajib dikunjungi untuk pecinta buku. Beberapa pesohor negeri sudah mengunjunginya lho. Mulai dari Najwa Shihab bahkan Dian Sastro pun memesan buku dari Buku Akik. 

Setelah menyusuri setaip sudut ruangan, aku melihat buku-buku yang ingin sekali aku miliki. Metode Jakarta yang beberapa kali trending di Twitter, Bumi Cinta karya Kang Abik, meski aku sudah membacanya tapi aku ingin memilikinya karena aku sangat jatuh cinta dengan tokoh Ayyas dalam ceritanya.

Setelah capek keliling ruangan dan membaca, kita memutuskan untuk pulang. Lebih tepatnya mencari tempat yang cozy untuk ngorol. Kita mlipir ke Bneto Kopi Jakal. Pesen makan dan minum dilanjut ngobrol kesana kemari mencari alamat Hihihihihi

Oiya lupa, aku sama Mba Nana tukeran bacaan lho. Dia pinjem Ronggeng Dukuh Paruk dan aku dipinjami Pulang. Kita ternyata punya genre favorit yaitu His-Fic. Yasudah obrolan kita seputar tokoh-tokoh fksi yang sempurna tapi tidak nyata. Sungguh menyedihkan. 

Aku tidak tahu kenapa bisa langsung begitu akrab dengannya. Padahal kita baru kenal sebulan. Tapi udah secozy itu kalo ngobrol. 

Oiya, kalo mau cerita singkatnya bisa baca di sini Cerita alay , Gapapa deh kalian tau Twitterku. Lha isinya cuma sambat dan mengeluh hihihi. 

Aku mau mendeskripsikan Mba Nana. Dia tu orangnya baikkk bangetttt. Dari pas pertama ketemu di Warung Sastra aku udah punya felling kalo dia tu anaknya cozy. Makanya aku beraniin buat chat dia duluan untuk ikut kumpul komunitas pekan selanjutnya. 

Tapi sayangnya, Alam seperti tidak mengizinkan. Kita udah rapi tapi hujan tak kunjung reda. Jadi kita batal berangkat. Tapi jangan sedih. Petualangan mencari buku diskon akan baru dimulai. Awal Februari Aku dan Mba Nana pergi ke diskon Togamas. Awalnya aku mengira akan ke Togamas Affandi, ternyata Togamas Kotabaru. tak masalah. 

Setelah mencari buku-buku yang ternyata hampir semuanya masuk wishlist, kita ternyata cuma beli satu buku :((. Karena lapar, kita akhirnya makan. Mba Nana ngajak aku ke Mie Ayam Tunggal Rasa di daerah Kotabaru. Tempatnya dipinggir jalan gang gitu, ramai bangettt. Ya karena rasanya emang enak sii. 

Malah cerita ke sana kemari, kan aku tadi mau menceritakan tentang Mba Nana. Balik lagi deh. Dia itu baikk, kocak dan kayaknya dia emang agak aneh kayak aku jadi kia kalo ngobrol nyambung. Pokoknya di baik bangettt bangetttttt. Sudah tidak bisa mendeskripsikan lagi aku. Dia emang sedikit absurd. Tapi itu yang justru aku nyaman banget ngobrol sama dia. Mba Nana sangat-sangat menghargai setiap obrolan, dia juga gak pamer pencapaian lho. Dan ternyata kita sama. Sama-sama anak jurnalistik. Ini kocak si. Anak jurnalistik tapi absurd parahh :((

Setelah berbulan-bulan di Jogja, Allah menitipkan Mba Nana menjadi temanku untuk mendengarkan ceritaku tentang buku yang tak baca, menyalurkan jiwa-jiwa alay dan jametku yang lama terpendam karena ga ada temennya. Hihihi

Mba Nana, terima kasih ya. Kamu baik banget meski sedikit aneh dan banyak absudnya. Cerita ini hanya sebagian aja ya, yang lainnya kita jadikan arsip kehidupan saja hihihi. Sekali lagi terima kasih, 

Komentar