Ronggeng Dukuh Paruk

 

Ronggeng Dukuh Paruk menjadi buku kedua karya Ahmad Tohari yang kedua kubaca. Aku berani kasih nilai buku 9/10 karena emang luar biasa. Seperti karya sebelumnya, Ahmad Tohari menyajikan cerita dengan narasi yang sangat rinci. Penokohan yang sangat kuat, penggambaran susasa yang setail membawaku seakan bear-benar berasa di Dukuh Paruk. 

Aku sangat menyukai buku ini karena genre His-Fic favoritku. Ada latar pemberontakan PKI, penahanan dan pengasingan yang membuatku sedikit banyak tahu tentang kelamnya sejarah Indonesia.

 

Diawal sudah disajikan kegetiran hidup Srintil yang ditinggal orang tuanya sebab keracunan tempe bongkrek buatan mereka sendiri. Hidup Srintil menjadi semakin kelam setelah menjadi Ronggeng, tepatnya setelah "indang" merasuk ke tubuhnya. 

Hidup Srintil tidak lepas dari Rasus. Seorang pemuda Dukuh Paruk yang begitu bersahaja. Sayangnya keduanya harus berpisah saat benih cinta mulai bermunculan. 

Pembaca pasti akan mengumpat setelah Bajus muncul di hidup Srintil. Manusia laknat yang menghancurkan semangat Srintil menjadi wanita "somahan" yang mulai bangkit dari kegetiran hidup. Hidup Srintil yang mulai ada secercah harapan setelah 2 tahun berada di tahanan karena dianggap PKI harus hancur dalam hitungan kedipan mata gara-gara ulah Bajus. 

Menyedihkan ya menjadi Srintil. Tapi untungnya Rasus menerimanya apapun keadaannya. Rasus mulai memperbaiki semua harapan Srintil yang hilang (lagi). 

Rasanya kisah Srintil ini hampir sama dengan film Kareena Kapoor dan Amirkhan. Dengan tulus hari, Lal (Amirkhan) menerima segala kondisi Rupa. 

Sekian review tentang Ronggeng Dukuh Paruk. Ini menjadi fiksi sejarah dengan halaman terbanyak yang pernah kubaca. Bahasanya padat tapi tetap ringan san santai. 

Sekian. Selamat membaca buku-buku yang lain ya!

Komentar