Sosok

Liana Anaba, Millenial Pembawa Perubahan

Liana Anaba Mendapat Juara 1 Duta Genre Kabupaten Demak 2020


Lahir dan besar di Demak serta hidup di lingkungan yang kurang edukasi, membuat Liana Anaba termotivasi untuk merubah dan menebar kebermanfaatan untuk masyarakat sekitar. Gadis berumur 18 tahun ini memilih menjadi Duta Generasi Berencana (GenRe) Kabupaten Demak sebagai salah satu jalan. Awalnya Aba (sapaan akrab Liana Anaba) sadar bahwa selama ia berdiri diatas bumi ini, ia merasa belum bisa bermanfaat untuk orang banyak.

Aba memandang pada sisi pendidikan dari masyarakat sekitar, ternyata tidak sedikit remaja disana yang putus sekolah dan memilih untuk menikah dini. Selain itu, banyak juga remaja yang terseret dalam penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA).

“Padahal pendidikan sangatlah penting bagi masa depan mereka, lantas bagaimanakah masa depan mereka dan negara ini jika mereka tetap melakukan hal-hal tersebut?” ucap Aba pada Kamis, (3/9).

Dari sanalah, disebutkan Aba, timbul inisiatif untuk memberikan edukasi dan perubahan agar masyarakat sekitar tahu akan pentingnya pendidikan, dan memahami pilihan manakah yang baik untuk masa depan.

Sebagai mahasiswa jurusan Manajemen di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Aba mengatur waktu dengan baik untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari. Mulai dari kegiatan kuliah layaknya mahasiswa lain, menjalankan amanah sebagai Duta Genre, berkontribusi untuk masyarakat, hingga mengelola online shop yang dimiliki. Keadaan di tengah pandemi seperti ini, tidak menghalangi Aba untuk menjalankan semua aktivitas diatas.

“Saya tetap menyapa remaja melalui sosial media, mereka sering menceritakan permasalahan yang terjadi. Sebagai duta genre, saya harus bisa memberikan masukan dan motivasi yang tepat pada mereka agar mereka dapat mengatasi masalahnya dengan baik,” jelasnya.

Tidak terhenti di media sosial saja, Aba dan Duta Genre Demak lainnya juga melakukan sosialisasi ke beberapa desa di Demak dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Kita juga bersosialisasi dengan jumlah peserta yang terbatas, karena harus terus melakukan pendekatan terhadap remaja, anak-anak dan masyarakat dengan berbagai macam metode yang ada,” kata Aba.

Terpilihnya Aba menjadi Juara I Duta Genre Demak 2020, juga pernah menuang kisah gagal ketika maju ke tingkat Provinsi Jawa Tengah. Ia menceritakan, bahwa masih banyak kekurangan pada dirinya sehingga Aba tidak berhasil meraih juara.

“Saya selalu bersyukur dengan apapun yang telah diberi Sang Maha Kuasa. Karena sudah berada pada titik itupun sudah luar biasa. Mungkin kegagalan inilah kunci yang mengawali kesuksesan,” ucap Aba.

Dalam akhir wawancara, Aba juga berpesan kepada generasi muda agar selalu menebar kebermanfaat untuk sekitar. Karena dengan itu, kita bisa merubah dunia sedikit demi sedikit.

“Sejatinya generasi sekarang adalah sepucuk surat bagi masa depan. Oleh sebab itu, teruslah menjadi generasi yang baik dan berkarakter karena goals terbaik adalah terus memperbaiki diri,” pungkasnya.

 

Reporter :

-          Sabrina Mutiara Fitri

-          Wahyu Lelyana

Komentar