Refleksi Diri : Selamat Ulang Tahun, ya!



 Selamat ulang tahun, ya untuk diriku sendiri. Manusia hebat, kuat dan tetap berusaha bertahan dalam kondisi yang berantakan. Umur yang semakin bertambah ini sudah tidak butuh lagi ucapan yang dari orang-orang. Tapi lebih ke butuh merefleksi diri apa yang sudah kamu lakukan untuk dirimu setahun belakangan. 

Beberapa goals yang dibuat sudah mencapai tujuan dengan selamat. Dan beberapa lainnya harus terunda. Mungkin karena takdir Allah lebih indah untuk ke depannya. Makanya Ia belum mengabulkan apa yang sudah kamu langitkan setiap hari. 

Kalo dipikir-pikir, untuk bisa ada sampai hari ini ternyata tidak mudah ya?! Tapi, seseorang menasihatiku begini, "Prihatin boleh, sedih jangan. marai lali nikmat". Dan mari kita refleksi setahun lalu bagaimana kuatnya diriku menghadapi banyak 

Aku menulis setiap apa yang terjadi di buku kecil agar aku mengingat setiap perjalanan dan perjuanganku melewati semuanya. Di halaman pertama aku menuliskan beberapa goals yang harus aku capai. Tidak banyak, tapi memang cukup berat. 

Halaman selanjutnya aku mengungkapkan kegelisahan hati yang sebenarnya belum tentu terjadi. Aku menulis bahwa aku akan menghadapi banyak masa sulit. Dan benar! Semua terjadi. Tapi apa yang selanjtunya? Aku masih bertahan sampai hari ini. Sungguh hebat bukan?!

Buka lembar selanjutnya. Sebuah suara yang menyakitkan terdengar di telinga. "Pemalas" itulah sebuah kata yang diucapkan oleh orang yang sudah memiliki banyak uang tapi minim attitude. Benar ya ternyata, sebuah ungkapan begini "Uang bisa membeli segalanya, tapi tidak dengan akhlak". Lantas apakah aku membalasnya? Tentu tidak. Aku hanya tersenyum dan aku memang pemalas. Malas meladeni orang yang tidak selevel denganku. Hehehe. Ngendikane Gus Mus, kalo ada orang sombong, kita harus sombongin balik. 

Di halaman selajutnya, aku kembali menulis tepat di hari usiaku bertambah. 27 januari 2022. Begini aku menulisnya. 

"Hello Lely.. Selamat ulang tahun ya! Ada ucapan dari bapak yang tidak pernah absen, meski banyak yang lupa tapi gak papa kan? Masih banyak yang sayang sama kamu. Cukup fokus sama orang yang sayang sama kamu aja, 

SEMANGAT  dan jangan MENYERAH !!"

Cukup singkat bukan? 

Cerita Karir 



Lanjut ke cerita karir. Februari aku mulai menjadi freelancer sebagai content writer. Maret aku beranikan diri magang di salah satu media besar, Kompas. Setiap harinya aku kirim lamaran via online. Berpuluh-puluh lamaran aku kirim setiap harinya dengan harapan ada yang nyantol. Dan booommm dorrr!!

Setelah sebulan aku dapat. Interview-test-interview user-offering. Alhamdulillah. Aku selalu percaya bahwa Allah tidak akan membiarkan hamba yang tangannya menengadah kembali dalam keadaan kosong. Dan aku ada di perusahaan tersebut hingga hari ini. Sebanrnya aku pernah datap tawaran dengan gaji 2x lipat, sayangnya harus kulepas karena lain dan banyak hal. Tidak apa bukan? Kalo ngejar uang emang tidak ada habisnya.

Cerita Ikhtiar 

Kalo diingat-ingat, ikhtiar tahun lalu itu benar-benar mempeng banget. Aku ingat banget mulai buat jurnal itu 2020. Tepatnya awal pandemi. Aku mulai menata ibadahku, membuat bullet jurnal ibadah. Tidak banyak, tapi konsisten. Aku buat jurnal perbulan. 
Dan 2022 lalu aku sangat-sangat mempeng dengan harapan apa yang aku harapkan dan apa jalan yang sudah kupilih, semoga Allah selalu permudah. Dan benar. Semua terasa mudah dengan kekuatan doa tersebut. Benar, Tak ada yang dapat mengubah takdir selain doa. 
Lantas apa yang aku kerjakan? Tidak banyak seperti yang kubilang. Kapasitas orang beda-beda. Dan aku menyesuaikan dengan kemampuan diriku. Tapi aku selalu memaksa diriku untuk mencapai goals ibadahku. 
Mungkin bisa kalian jadikan referensi. Begini jurnal ibadahku. 
  • Subuh : Yasin 
  • Duha : Al-Waqiah+Ar-Rahman
  • Sholawat100x
  • As-Sajadah+Al-Fath 
  • Isya' : Al-Mulk
  • Alfatihan 100x/ hari (Ijazah Mbah Hamid Pasuruan)
  • Doa ayat 10 Surat Al-Kahfi (Ijazah Gusdur)
  • Hasbunallah Wa Nikmalwakil 450x
  • Ngaji Al-Qur'an setaip hari minimal 1 halaman
  • Dengarin murrotal 

Cerita Tumbuh 

Mulai membaca buku lagi pada 2020 saat pandemic. Sudah bosan dengan konten horor, maka aku mencoba mulai membaca buku. Buku mbak Kalis Mardiasih menjadi pilihan pertama. Novel Bumi Cinta semakin membuatku cinta untuk terus membaca. Aku menyukai cerita yang ada plot twist di dalamnya serta lur cerita yang tidak mudah ditebak dan selalu membuat penasaran. 
Selain membaca aku juga menonton film India, tentu dengan plot twist yang mencengangkan. Belajar tentang SEO, bagaimana menjadi penulis yang baik, belajar belajar copywriting dan tentunya belajar dari setiap perjalanan hidup. Pengalaman hidup adalah pelajaran yang sangat berharga adalah ungkapan yang benar adanya. 

Harapan dan Refleksi Diri

Setelah apa yang kulalui di 2022 kemarin, semoga ditahun ini pun aku bisa melaluinya dengan lapang, dan tetap bertahan. Semoga ikhtiarnya tidak mandek, masih terus konsisten belajar dan membaca. Jangan lupa untuk terus berkelana dan berbincang dengan orang baru dari strata manapun agar mendapat insight baru. Jangan lupa untuk tetap olahraga meski cuma jalan kaki, selalu tersenyum dan menyapa tukang parkir saat ke kantor. Tetap berteman dengan ibu penjual gorengan, nasi kuning, angkirngan dan lotek langganan.
Tetap belajar menjadi orang yang legowonan, rapoponan meski harus sambil nangis. Harus selalu memaafkan diri agar harinya selalu hepi. 

Apa lagi ya yang mau kuceritakan? Banyak sebenarnya tapi kapasitas ingatanku kecil. Jadi mungkin akan kulanjutkan lain hari. 
Terima kasih aku, diriku dan semua orang yang mendoakan kebaikan dan keberkahan diriku. Terima kasih, aku tidak bisa balas apapun tapi Allah yang akan balas semuanya. 

Komentar