Buku dan Film

Kisah Misi Penangkapan Teroris ISIS (FIR 2022) 

Teroris sering dilabelkan dan dikaitan dengan agama Islam. Padahal tidak ada satupun ajaran Islam yang menyuruh membunuh saudaranya sendiri.
Tapi bukan tanpa alasan, karena teroris memang selalu mengatasnamakan Islam dalam setiap aksinya. Baru saja menonton film India berjudul FIR (Faizal Ibrahim Raiz).
Mengisahkan film tentang sebuah misi penangkapan teroris ISIS. Meski hanya sebuah film, pesan yang ingin disampaikan sungguh luar biasa. Plot twist dan ending yang sulit untuk ditebak. Irfan, seorang Insinyur muda sedang bekerja di Labolatorium Kimia. Sedangkan ibunya seorang polisi.
Di satu waktu Irfan terjebak dalam situasi yang sangat sulit dan kacau. Ia dituduh sebagai Abu Bakar Abdullah, pimpinan teroris yang paling dicari di India. Abu Bakar Abdullah merupakan dalang di balik semua ledakan bom yang memakan banyak korban jiwa. Dengan terpaksa Irfan harus terpaksa mengaku sebagai Abu Bkar meskipun sebenarnya dirinya tak mengetahui apapun.
 Hal itu harus dilakukan Irfan agar ia bisa bertemu dengan ibunya yang sedang berada di Rumah Sakit. Ending cerita dari film FIR sangat tidak mudah untuk ditebak. Di Akhir cerita kita akan mendapat pesan moral yang luar biasa.
 Terlepas dari kisah dari film FIR, tahun lalu saya membaca buku yang berjudul “Temanku, Teroris?” Mengisahkan dua santri yang menimba ilmu di Pondok Pesantren di Jawa. Akan tetapi salah satu dari keduanya memilih jalan yang berbeda, yakni menjadi seorang teroris.
 Benang merah diantara Buku dan Film yang sama-sama mengisahkan tentang teroris adalah mereka yang memilih jalan menjadi teroris dengan mengatasnamakan jihad di jalan Allah karena mereka merasa dikhianati oleh negara.
 Negara yang seharusnya memberi kesejahteraan, rasa aman, malah sebaliknya. Semoga kita semua terus merasa waras meskipun hidup di negeri yang dipenuhi rasa was-was. Semoga kita selalu berada di jalan yang Allah ridhoi. Semoga otak kita tidak bisa dicuci dengan dalil-dalil bahwa membuh orang lain adalah jihad.
 Dan semoga kita selalu mendapat rahmah Allah Swt, sehingga saat kita merasa dikhianati oleh negara, kita masih terus dan tetap percaya bahwa Allah selalu adil untuk setiap hambanya.
 Membaca dan menonton film memberi kita pelajaran jika kita mau belajar.
 Bacalah sesuatu yang bermanfaat, membuat dirimu kritis dan peka terhadap sesuatu.
 Tontonlah yang memberi dampak positif untuk pengetahuan dan wawasanmu. Terima kasih. Wahyu Lelyana

Komentar