BUKU

CANTIK ITU LUKA Eka Kurniawan Novel karya Eka Kurniawan yang berjudul Cantik itu Luka terbit pertama pada tahun 2002. Kini karya fenomenal tersebut sudah diterjemahkan dalam 30 bahasa asing, dan mendapat penghargaan World Readers Award pada tahun 2016. Cerita dengan latar belakang pemberontakan 1965 ini merupakan perpaduan drama romantis, tragedi dan satire yang sangat-sangat menakjubkan. Meski dengan bahasa yang bisa dibilang vulgar, terselip cerita sejarah yang tidak banyak diungkap.Meski sedikit menguras isi kepala karena beberapa bagian yang tidak masuk akal, tapi menurut saya novel ini adalah salah satu novel sejarah terbaik selain karya dari Pramoedya Ananta Toer. Novel ini pernah menjadi perdebatan netizen tentang salah satu kutipan tokoh dalam cerita tersebut, Cantik itu Luka tidak kehilangan peminatnya. Sejak saat itu saya tertarik untuk menyelesaikan karya Eka Kurniawa ini meski harus telat hampir 12 tahun lamanya. Dan Saya sendiri membutuhkan waktu sekitar 2 bulan untuk benar-benar menyelesaikan dan memahami isi ceritanya. Beberapa bagian dari cerita hampir seperti apa yang terjadi saat ini, Eka layaknya sudah meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan (saat ini). Atau malah justru sisa-sisa sejarah yang tak pernah terungkap kembali muncul karena memang apa yang telah terjadi dulu tak benar-benar dikubur seperti mayat korban pembantaikan komunis (begitulah Cantik itu Luka dalam ceritanya). Cerita juga dibuat seakan tak masuk akal tapi justru menjadikan cerita itu seru dan membuat pembaca penasaran. Salah satunya bangkitnya Dewi Ayu dari kubur setelah 21 tahun meninggal dunia seperti yang diceritakan pada bagian awal novel. Drama romance yang tersaji juga tak kalah seru. Bahkan mungkin beberapa dari kita mengalami hal yang sama. Itu seperti Kamerad Kliwon yang harus mengikhlaskan Alamanda, kekasih yang begitu dicintainya menikah dengan Sang Shodancho. Atau justru cinta segitiga antara Nurul Aini (Ai), Krisan dan Rengganis si Cantik. Plotwits dalam novel ini pun sungguh di luar dugaan. Ketika membaca, kita akan dibuat bingung dan terus bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi. Siapa pemerkosa dan pembunuh Rengganis si Cantik sebenarnya, dan siapa yang mencuri mayat Nurul Aini ? itulah yang akan menjadi pertanyaan besar pembaca. Jika boleh menilai untuk Cantik itu Luka saya akan beri nilai 8,7/10. Setiap karya memang baik, tapi juga akan selalu ada kelebihan dan kekurangan dalam karya. Kelebihan untuk novel ini, plotwist yang sangat menakjubkan, jalan cerita yang begitu epic, latarbelakang cerita yang sangat berbeda dan terbilang cukup berani. Sedangkan kekurangan, novel ini menggunakan alur cerita maju mundur yang terlalu jauh. Seperti di bagian awal sudah diceritakan asal usul Dewi Ayu, akan tetapi semua kembali diungkit pada bab akhir novel. Alur ini saya rasa mundur terlalu jauh. Dan sedikit membingungkan pembaca, termasuk saya. Novel ini tetap saya rekomendasikan untuk dibaca. Yang pasti harus baca sampai selesai agar tidak salah paham. Kalau kata Fiersa Besari, lebih bahaya orang yang membaca buku namun tidak selesai daripada orang yang tidak membaca sama sekali. Juga penting dalam membedakan mana kutipan tokoh dan mana kutipan penulis. Jangan lupa untuk membaca ya. Ingat, senjata terampuh itu otak, dan salah satu amunisi otak itu adalah membaca. Pesan dari yang punya buku “Biasakan menyelesaikan apa yang sudah kamu mulai” WAHYU LELYANA

Komentar