Review Film Lampor, Kisah Misteri Dari Temanggung


(Doc. Twitter @tix_id)

Judul : Lampor (Keranda Terbang)
Sutradara :Guntur Soehardjanto
Produser :Chand Parwez Servia
Editor :Wawan I.Wibowo
Produksi :PT. Kharisma Starvision Plus
Bahasa : Indonesia dan Jawa 
Durasi : 1 jam 35 menit
Tahun rilis : 2019
Genre : Horor
Orang Jawa memang terkenal dengan kisah mistisnya. Salah satunya kisah keranda terbang atau lebih dikenal dengan Lampor. Cerita ini terkenal di beberapa daerah di Jawa Tengah, Temanggung salah satunya. Untuk pecinta film horor, Lampor adalah film yang wajib ditonton karena plot twiss nya yang tidak tertebak. Selain itu film ini juga akan mengajak penonton senam jantung.
Sinopis : Lampor si Keranda terbang momok bagi masyarakat
Netta, anak kecil yang harus melihat adiknya “digondol” lampor. Dia selalu merasa bersalah setiap ingat kejadian itu. sejak saat itu Netta dan ibunya pindah dari desa itu. Hingga pada suatu saat Netta harus kembali ke kampung halamanya karena usaha usaha suaminya (Edwin) yang sedang terpuruk dan satu-satunya orang yang bisa membantunya adalah ayah Netta. Ya, ayah Netta adalah seorang juragan tembakau terkenal di Temanggung. Netta begitu membenci ayahnya karena penyebab adik bayinya “digondol” lampor adalah ayahnya. Selain itu ayah Netta juga pengikut Jin dan banyak memasang susuk di tubuhnya dengan bantuan dukun,
Sesaat sampai di kampung, Netta mendapat kabar bahwa ayahnya meninggal. Karena itu banyak masyarakat menolak kedatangannya karena dianggap pembawa lampor. Selain diyakini sebagai pencabut nyawa, lampr juga dipercaya sebagai pertanda ada perbuatan dosa besar yang terjadi di daerah tersebut. 
Tak terima dituduh sebagai pembawa lampor, Edwin dan Netta membuktikan kepada masyarakat bahwa sebenarnya ada pendosa dari masyrakat desa itu sendiri yaitu “rewang” dan ajudan atau tangan ayah Netta. Diakhir film netta dan keluarganya selamat dari lampor setelah berjuang mati-matian melawan keranda terbang tersebut. ada satu kalimat yang begitu menyentuh dari film bergenre horor ini “ Sebesar apapun kejahatan, ia bisa dikalahkan dengan cinta”
Kisah lampor ini memang benar adanya. Diakhir film ditayangkan cuplikan video pengakuan orang-orang yang pernah “digondol” lampor. Ada yang hilang beberapa hari dan saat kembali ia korban menjadi gila. Ada yang selamat tapi merasa kebingungan. Dalam pengakuannya bebrapa narasumber bercerita bahwa saat diambil lampor, ketika banyak mencari mereka, tapi tidak melihat keberadaan korban. Sedangkan korban berteriak memanggil masyarakat. Jadi korban seperti dibawa di dunia lain.
Masih berani nonton Lampor? Pokoknya buat film ini tidak mengecewakan. Aktor dan penjiwaanya sangat terasa, ceritanya menaraik karena ini adalah kisah misteri yang nyata terjadi. Kita akan dibawa pada situasi yang benar-benar menegangkan.
Sekian dan terimakasih.

Komentar