Self-Healing

 Self healing dapat diartikan sebagai terapi penyembuhan diri dari luka batin. Kebanyakan orang menyimpan luka sehingga batinnya tertekan dan emosinya terpendam. Menurut Ersyafiani (2018) self-healing adalah proses penyembuhan luka batin dengan kekuatan batin sendiri secara penuh untuk beranjak dari penderitaan, tanpa bantuan siapapun dan media apapun. Self healing membantu kita untuk mengenali pikiran dan perasaan negatif yang selama ini menghantui diri. Setelah mengetahui dan menerimanya kita akan mampu mengurangi masalah yang membebani pikiran dan perasasan kita. Tujuannya bukan untuk mengingat luka, tetapi untuk lebih memahami diri kita.
 Salah satu cara self healing adalah dengan menulis. Menulis adalah salah satu cara mengekspresikan perasaan yang tidak mampu kita ungkapkan dengan lisan. Seseorang terkadang sulit mengungkapkan perasaannya lewat lisan, mungkin karena takut ada penolakan oleh orang-orang sekitarmya. Menuliskan isi hati lewat tulisan menjadi alternatif untuk melegakan hati.
Self healing dengan menulis bisa dilakukan oleh mereka yang sedang kehilangan cara untuk mengobati luka batin. Siapa sangka, buku Habibie dan Ainun adalah proses self healing Alm Bj Habibie. Beliau menulis semua kisah cintanya dengan Ainun sebagai terapi karena batinnya tak siap ketika harus ditinggal Ainun untuk selama-lamanya. Ya, saat itu Habibie merasa dunia seakan hancur saat ia ditinggal pujaan hatinya. Beliau kehilangan semangat dan itu sedikit menganggu kesehatan mentalnya. Psikolog yang menanganinya menyarankan agar terapi dilakukan dengan self healing menulis. Dan ternyata cara itu ampun membuat Habibie bangkit lagi menghadapi dunia. Bahkan buku itu difilmkan dengan jumlah penonton yang fantastis.
Contoh lain karya self healing menulis adalah buku La Tahzan karya  Ardh Al-Qarni. Beliau menulis ketika sedang dipenjara. Buku ini bercerita tentang bagaimana cara melewati ujian hidup, mengajak pembaca untuk tetap semangat melewati masa sulit dalam hidup. Ardh Al-Qarni juga mencantumkan ayat-ayat Al-qur’an sebagai sumber yang jelas bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hambanya dalam situasi apapun. 
Self healing dengan menulis tidak harus menulis buku, tetapi juga bisa menulis puisi, surat atau tulisan bebas lainnya dengan tujuan mengeluarkan energi negatif dalam diri. Kunci dari self healing sendiri adalah jujur kepada diri sendiri. Semuanya kita tulis tanpa harus membohongi diri sendiri.
“Setiap manusia adalah penyembuh terbaik untuk dirinya sendiri”. Kutipan kalimat tersebut adalah bukti bahwa apapun masalah dan penderitaan yang kita hadapi, kunci dari penyelesaiannya ada pada diri kita sendiri. Ketika kita tidak mampu bercerita tentang problem sulit yang kita hadapi, menulis mungkin menjadi salah satu solusinya. Selain dapat dijadikan sebagai self healing, menulis juga mempunyai banyak manfaat antara lain:
Menciptakan komunikasi dengan diri sendiri dan orang lain.
Mengasah dan mempertajam kemampuan
Mendapat kepuasan batin
Menambah wawasan dan pengetahuan
Jadi, untuk kalian semua,  mungkin kalian memiliki emosi yang terpendam, coba ungkapkan itu lewat tulisan sederhana untuk mengeluarkan energi negatif. Penderitaan yang kita pendam terus menerus tidak baik untuk kesehatan, terutama kesehatan mental. Kita tidak perlu merasa baha diri kita baik-baik saja, karena setiap hidup selalu ada masalah yang menghampiri. Dan kita harus jadi pemenang dalam setiap pertempuran melawan emosi diri, meskipun kita harus terlebih dulu jatuh dan merangkak untuk bangkit. 
Menyembuhkan luka batin sendiri memang agak sulit kelihatannya, tapi bukankah diri kita sendiri yang paling mengetahui apa yang kita inginkan? Orang lain hanya mengerti sekilas saja tentang diri kita, jadi jangan mudah terpengaruh oleh opini buruk mereka yang tidak berkontribusi apa-apa untuk hidup kita.
Sekian, terimakasih. Semoga bermanfaat untuk semua

(Wahyu Lelyana, Mei 2020)

Komentar