Santrendelik sudah tidak asing lagi bagi mahasiswa Semarang, terutama UIN
Walisongo dan beberapa kampus Semarang. Sebuah pesantren kontemporer yang isi tausiyahnya dikemas
dengan stand uo religi. Santrendelik ini biasanya diisi oleh dosen-dosen UIN
WALISONGO Semarang seperti Pak Fahrur Rozi, Pak Awaludin, Pak Ali Murtado dan
ustad-ustad lainnya. Santrendelik ini terletak di kelurahan Sukorejo, Kecamatan
Gunung Pati Kabupaten Semarang. Tempatnya berada pelosok desa dan benar-benar
ndelik (tersembunyi).
Santrendelik edisi Kamis, 12 Desember 2019 dengan tema “Doa Hamba Pemalas” yang
disampaikan oleh Ustad Fahrur Rozi dihadiri ratusan mahasiswa kampus di Semarang terutama UIN Walisongo dan
UNNES serta beberapa masyarakat biasa. Acara Santrendelik ini diadakan setaip
Kamis malam Jumat yang dimulai pukul 19.00-22.00. Sebelum acara berlangsung, para
sedulur nobat (nongkrong tobat) sapaan akrab bagi mereka yang ngaji di
santrendelik antri berbaris dengan rapi untuk mengaambil makanan berupa nasi
kucing dan gorengan serta minuman ada kopi,susu dan teh hangat. Pada tema kali
ini ustad Fahrur Rozi menyampaikan beberapa point mengenai alasan doa kita
tidak terkabul antaralain karena bersyukur atas nikmat yang telah Allah
berikan, dan kita sering tidak menggunakan kesempatan dengan baik. dan sebagai
penutup kajian Ustad Fahrur memberikan sebuah kalimat yang sangat menyentuh “kita
lebih senang memperbaiki fisik yang akan dipendam dibumi, daripada memperbaiki
ruh yang akan diangkat dilangit.”
Menurut beberapa narasumber , antusias mereka mengikuti kajian di
santrendelik ini karena ngaji di santrendelik itu santai, tema-tema yang
diangkat juga sesuai dengan kehidupan mahasiswa, dan disampaikan dengan
selingan humor sehingga mudah dipahami oleh audiens. Santrendelik dikemass
dengan nongkrong ala mahasiswa kekinian sehingga banyak yang tertarik untuk
mengikuti kajian ini meski tempatnya berada jauh dari hiruk pikuk kota.
Kedepannya mereka berharap semakin banyak yang mengenal Santrendelik,
karena ini adalah wadah bagi mereka mahasiswa yang sibuk dengan dunia kampus
untuk lebih dekat dengan sang pencipta.
Semarang,
12 Desember 2019
WAHYU LELYANAWATI
Komentar
Posting Komentar