opini

Kesombongan Manusia Melawan Pandemi Corona


Kegelisan saya muncul akhir-akhir ini saat melihat perkembangan kasus Covid-19 atau yang sering kita sebut dengan Corona yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Setiap membuka sosial media yang selalu menjadi trending adalah pandemi ini. Tak hanya itu, Televisi, radio dan media cetak juga tak luput memberitakan tentang betapa bahanya wabah ini. Setiap hari korban meninggal selalu bertambah,menambah kecemasan masyarakat tentang bagaimana kehidupan selanjutnya.
Ada apa dengan Indonesia ? Mari kita lihat respon pejabat yang berwenang dalam menangani kasus ini, meskipun setiap individu punya kewaajiban untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarganya dari virus yang mematikan ini.

Pertama, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa virus Covid-19 tidak terdeteksi di Indonesia, disusul dengan candaan anggota DPR yang menyebutkan bahwa kepanjangan dari virus Corona adalah komunitas rondo mempesona. Tak sampai disini, virus berbahaya ini selalu dijadikan jokes bagi masyarakat kita, miris bukan karena yang melakukan itu adalah seorang pejabat wakil rakyat. Selanjutnya ada jokes lagi dari Menteri Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan tentang Corona, saat ditanya tentang kebenaran apakah corona sudah masuk Batam, kemudian ia menjawab: Mobil?. Pernyataan mengejutkan datang dari Menteri Kesehatan sendiri, Terawan yang menantang Universitas Harvad tentang virus corona di Indonesia. Tak cukup hanya itu, Menkes juga menyatakan bahwa kekuatan doa adalah salah satu kunci kenapa Indonesia terbebas dari Corona, disambut dengan Menhub Budi Karya Sumadi yang mengatakan kita kebal virus ini karena rakyat Indonesia sudah terbiasa makan nasi kucing, lalu ada kelakar kepala BKPM Bahlil didepan Hary Tanoe bahwa Corona tidak bisa masuk Indonesia karena izinnya susah, diakhiri dengan penegasan wakil presiden KH Ma’ruf Amin bahwa Indonesia terbebas Corona karena berkah doa Qunut. Itu adalah beberapa candaan dan pernyataan pejabat menanggapi kasus pandemi Corona di Indonesia.

Boooom, seakan meremehkan Corona, awal Maret pasien Corona ditemukan di Indonesia yang seakan-akan ingin mematahkan argumen kesombongan pejabat pemerintahan Indonesia. Menanggapi kasus pertama ini Presiden Jokowi menyatakan bahwa Indonesia sudah siap dengan kasus ini dan meminta masyarakat untuk selalu waspada dan menjaga kesehatan. Mengetahui Indonesia menjadi negara yang terserang virus Corona yang berasal dari China ini, jendral WHO memerintahkan Jokowi untuk melakukan langkah pencengahan sesuai dengan arahan WHO dan memnita untuk selalu tanggap darurat. Tak butuh waktu lama, sekitar dua minggu kasus Corona meningkat tajam dengan jumlah suspect 69 orang dan positif 4 orang. Presiden mengambil langkah cepat dengan menetapkan Indonesia Bencana Nasional Corona yang mengharuskan seluruh sekolah dan kampus diliburkan selama 2 minggu dimulai 16 Maret 2020. 17 maret 2020 BNBP menambah status darurat dari tanggal 29 Februari-29 Mei atau selama 90 hari. Kasus pasien positif Conora makin hari makin bertambah, pemerintah memutuskan menjadikan wisma atlet menjadi rumah sakit darurat Corona dan menyiapkan alat rapid tes yang didatangkan langsung dari China.

Covid-19 menyerang siapa saja yang ia kehendaki, tak terkecuali Menhub yang sebelumnya berkata bahwa kita sudah kebal dengan virus ini karena terbiasa makan nasi kucing. Tapi pada kenyataanya ia justru positif corona. Virus ini seakan menegaskan seberapa kuat kamu melawan kehendak Allah ? Publik figur pun tak luput dari serangan virus mematikan ini, Andrean Dian dan Detri Warmanto menantu mentri Tjahyo Kumolo positif Covid-19. Tak hanya itu beberapa pejabat pemerintahan juga terpapar oleh virus ini, seperti Walikota Bandung, Bupati karawang, dan Walikota Bogor. Covid-19 juga menumbangkan perjuangan dokter dan perawat yang sedang berikhtiar menyembuhkan pasien positif virus ini. Mereka yang menjadi garda terdepan pertempuran ini perlahan jatuh berguguran. Kesombongan meruntuhkan kekuatan.

Awalnya China mengklaim bahwa dirinya lah yang paling kuat. Tapi akhirnya China tumbang karena satu makhluk Allah saja yang bernama Corona.Negara yang maju dengan segala bidangnyaa tiba-tiba runtuh seketika. Banyak warganya yang meninggal seketika di jalan-jalan. Seperti tak belajar dari China, dimana Covid-19 itu muncul, Indonesia justru meremehkannya dan sudah merasa hebat dalam menangani virus ini. Tapi sekarang? Indonesia menjadi negara dengan angka kematian tertinggi kedua setelah Italia karena kasus ini. Saat ini memang bukan waktunya saling menyalahkan, tapi perlu intropesksi diri masing-masing bahwa tak ada kekuatan yang melebihi kuasa Allah Swt. Dampak dari virus ini sungguh besar. Sekolah, kampus, pekerja kantor diliburkan, dan yang paling baru UN ditiadakan untuk tahun ini. Rakyat kecil tentu yang paling merasakan dampaknya. Karena mereka tak mempunyai gaji bulanan seperti PNS, hidupnya bergantung pada penghasilan harian yang sepi karena kasus ini. Tak cukup itu, Masjid pun ikut sepi karena pemerintah melarang adanya sholat jumat, majelis ta’lim juga ditiadakan demi meminimalisir penyebaran virus. Kegiatan agama lain pun dibatalkan. Semua orang merasakan dampaknya, tak mengenal suku agama maupun ras. Lalu apa hikmah yang bisa diambil dari adanya virus ini? Hanya satu, Allah meminta kita supaya kembali dekat dengannya. Pakar kesehatan menjelaskan bahwa salah satu terhindar dari virus adalah dengan rajin mencuci tangan. Islam telah mangajari tentang hal ini jutaan tahun lalu yaitu dengan berwudhu. Tapi manusia tidak mau belajar dari hal sesederhana ini. Ulama dan kyai kita berbondong-bondong berdoa untuk keselamatan bangsa. Banyak ijazah yang diberikan seperti sholawat tibbil qulub, Qunut Nazilah, Rattib al haddad, memperbanyak istighfar dan sholawat serta wirid-wirid lainnnya.

Doa adalah kekuatan besar yang sulit untuk dikalahkan. Tapi doa tanpa ikhtiar itu bohong. Usaha tentu juga berperan dalam pembasmian virus ini. Setelah usaha dan doa kita pasrahkan saja ketentuan terbaik Allah untuk makhluknya. Cobalah sekarang kita merendah, bahwa Allah lah yang maha tinggi, Ia lah pemilik alam dan seisinya. Merenunglah, sudah berapa kenikmatan yang Allah berikan tapi kita dustakan? Coba ingat lagi, betapa kita sering menyombongkan diri tak mengakui kuasa Allah? Saudaraku, siapapun yang membaca tulisan saya ini mari bersama-sama berdoa untuk keselamatan bangsa. Kita semua sedang berjuang melawan Corona. Tak perlu saling menyalahkan. Jangan merasa kita kebal dengan virus ini, karena jika Allah berkehendak, semua bisa terjadi. Ikuti peraturan pemerintah! Semoga wabah ini segera berakhir dan kita masih diberi kesempatan untuk menikmati indahnya dunia. Jangan sombong!! Karena kesombongan meruntuhkan kekuatan dan kekuasaan Sekian,semoga bermanfaat dan terimakasih.

(Wahyu lelyana, Maret 2020)

Komentar